pemandangan

pemandangan

Selasa, 08 Februari 2011

resume buku "7 habits of effective people"

Buku "The Seven Habits of Highly Effective People" ditulis oleh Stephen R. Covey dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1989. Buku ini termasuk best seller dan telah diterjemahkan ke 38 bahasa.

Buku ini berisi 7 prinsip, yang bila diterapkan sebagai kebiasaan hidup, akan menuntun seseorang mencapai efektivitas sejati. Setiap kebiasaan dibahas dalam bab tersendiri dengan inti-inti sebagai berikut :

1 . Be Proactive (Bersikap Proaktif).
Dalam menghadapi suatu masalah, kita bisa memilih untuk bersikap reaktif atau proaktif. Reaktif akan terjadi saat kita cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan yang sulit. Sedangkan proaktif adalah sikap bertanggung jawab atas setiap aspek dalam kehidupan kita, yang selanjutnya membuat kita mengambil inisiatif dan tindakan. Intinya, jika dilihat dari definisi diatas sikap proaktif membuat kita tidak terhanyut oleh keadaan, tetapi justru kita yang berusaha mengendalikan keadaan. Dalam konsep "stimulus dan respons", keadaan adalah stimulus yang tidak dapat dikendalikan, tetapi manusia mempunyai daya untuk memilih respons apa yang akan dia ambil.

2. Begin with the End In Mind (Memulai dengan Tujuan di Pikiran).
Orang sukses biasanya adalah orang-orang yang memegang teguh cita-citanya, namun banyak orang yang memiliki cita-cita, tetapi sedikit yang mampu merealisasikannya. Agar bisa mencapai apa yang kita cita-citakan kita harus bisa memvisualisasikannya dari hal yang kecil sampai besar, bisa juga dengan memulai untuk menuangkan visi hidupnya itu dalam suatu pernyataan. Dengan membuat "Pernyataan Misi Pribadi", kita dibantu untuk berkonsentrasi dan mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi apa yang akan dihadapi sebelum kita bertindak.

3. Put First Things First (Dahulukan Yang Utama).
Seperti halnya diagram waktu yang mengajarkan kita untuk mempunyai tingkatan kepentingan. Setelah menentukan mana yang penting dan mendesak maka hal tersebut yang harus kita dahulukan, tapi bukan berarti melupakan tugas-tugas yang telah kita punya, hanya saja pengerjaannya kita dahulukan. Dengan sempitnya waktu, seorang pemimpin harus mampu mendelegasikan sebagian tugasnya. Pendelegasian tersebut akan efektif bila sejak awal ada kesepakatan hasil yang ingin dituju, jadi bukan semata rincian rencana kerja dari atas.

Kebiasaan 1- 3 merupakan kebiasaan yang berhubungan dengan diri sendiri untuk membangun karakter pribadi.

4. Think Win/Win (Berpikir Menang-Menang)
Terkadang saat kita dihadapkan dengan sebuah persaingan/permasalahan, kita harus memilih mana yang terbaik untuk kita. Ada saatnya kita mempunyai solusi yang merugika salah satu pihak, padahal sebaik-baiknya solusi yang diambil adalah yang bersifat win-win solution bagi kedua belah pihak yang sedang ada permasalahan.

5. Seek First to Understand, Then to be Understood (Mengerti Dulu, Baru Dimengerti).
Jika kita lihat bagaimana para psikolog atau dokter-dokter mengobati pasiennya adalah dengan cara benar-benar merasakan apa yang sedang pasien alami, baru setelah itu memberikan “obat”. Sifat manusia yang selalu ingin diperhatikan oleh orang lain akan membuat orang lebih terbuka menerima nasihat kita saat kita telah benar-benar memperhatikannya. Tinggal bagaimana kita untuk membangun komunikasi yang efektif.

6. Synergize (Sinergi)
jika kita bekerja dalam sebuah tim, salah satu hal yang dapat kita lihat dari kesuksesan suatu tim adalah saat komunikasi antar anggota tim berjalan secara baik, dengan cara saling menghormati pendapat-pendapat yang berlainan, saling membantu saat ada yang lemah dalam bidang tertentu, dan saling mengisi kelebihan-kelebihannya sehingga menjadikan tim yang solid. Intinya, galilah potensi dan kontribusi setiap anggota team. Jika sinergi dapat dicapai, maka hasil satu team lebih besar daripada hasil anggota bila bekerja sendiri-sendiri.

Kebiasaan 4,5,6 berhubungan dengan publik, yang diwujudkan dengan menguasai komunikasi dan kerjasama yang efektif dengan orang lain.

7. Sharpen the saw (Pertajam Gergaji)
Kebiasaan ini berfokus pada pembaharuan diri secara mental, fisik, emosional/sosial dan spiritual yang seimbang. Dengan kesibukan sehari-hari yang kita isi dengan berbagai kegiatan kita harus mempunyai waktu merefreshing fisik